Teknologi
Global Positioning System atau yang lebih dikenal dengan nama GPS
adalah sebuah sistem navigasi-radio yang terbentuk dari gabungan 24 buah
satelit-satelit berikut stasiun-stasiun penerimanya. GPS menggunakan
"bintang-bintang buatan manusia" ini sebagai titik acuan untuk
memperkirakan (menghitung) posisi secara akurat sampai dengan hitungan
meter.
Bahkan
kenyataannya, dengan menggunakan peralatan GPS yang lebih baik, anda
dapat memperkirakan posisi sampai dengan hitungan centimeter!
Seolah-olah kita menandai setiap meter per segi di planet ini dengan
menggunakan alamat yang unik.
Alat
penerima GPS telah diperkecil ukurannya sampai hanya sebesar beberapa
IC dan oleh karenanya menjadi semakin terjangkau. Sehingga membuat
teknologi ini dapat digunakan semua orang. Saat ini teknologi GPS dapat
anda temukan di kendaraan, mobil-mobil, pesawat, peralatan survey,
peralatan pembuatan film, peralatan pertanian, bahkan pada
laptop-laptop.
Lebih banyak lagi mengenai Teknologi GPS dari Trimble.
Aplikasi
GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan
dengan penentuan posisi saja. Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu
alternatif peralatan navigasi pesawat terbang. Dibandingkan dengan
peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah digunakan karena
langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi
populer.
Dengan menggunakan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan pesawat
juga bisa dihitung, GPS juga favorit digunakan untuk membimbing pesawat
tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh.
Di
laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan kemudahan
penggunaannya. IMO (International Maritime Organization) bahkan
menganjurkan pemakaian AIS (Automatic Identification System), yaitu alat
penerima GPS yang secara periodik mengirimkan posisi kapal. GPS juga
digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.
Penerima
GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat
penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS handheld
untuk perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima
GPS untuk memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS
juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS
yang sangat presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi
antar BTS/menara pada jaringan telepon seluler.
Beberapa
tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk
mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling
kreatif menurut penulis adalah menggunakan GPS sebagai radar. Sinyal GPS
yang memantul dari suatu obyek digunakan untuk menghitung posisi obyek
tersebut. Radar
GPS lebih murah dari radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik
besar untuk transmisi sinyal radar dan untuk keperluan militer punya
keuntungan tidak bisa diketahui posisinya dari transmisi sinyal
radar-karena radar GPS tidak mentramisikan sinyal sendiri
TANGGAL 4 Februari beberapa tahun lalu, mobil BMW X5 milik pemain sepak bola terkenal Brasil, Ronaldo, dirampas perampok di sebuah jalan di Kota Rio de Janeiro, Brasil.
Ketika Ronaldo sedang melaju dengan mobil jenis SUV (sport utility vehicle) yang dikendarainya,
tiba-tiba
sebuah mobil menghadangnya. Lalu tiga perampok bersenjata ke luar dari
mobil itu, dan memaksa Ronaldo turun dari BMW-nya. Kemudian, dua di
antara ketiga perampok itu membawa kabur BMW milik pemain bola yang
pernah menyandang gelar sebagai pemain terbaik di dunia.
Ronaldo,
yang kehilangan mobilnya itu, langsung memberhentikan sebuah mobil dan
minta diantar ke kantor polisi. Dan, hanya dalam hitungan jam, BMW-nya
dapat ditemukan di sebuah jalan di pinggiran Kota Rio de Janeiro. Mobil
itu dapat ditemukan dengan mudah karena dilengkapi dengan perangkat
navigasi AVL (Automatic Vehicle Location) yang menggunakan alat penerima GPS (Global Positioning System).
Perangkat
navigasi AVL tidak hanya melengkapi mobil-mobil keluaran BMW. Saat ini,
hampir semua mobil-mobil papan atas menggunakannya. Di Jepang dan
Amerika Serikat, GPS sudah digunakan secara meluas di kendaraan.
Namun, memang teknologi itu masih bersifat optional (harus dipesan tersendiri), karena tidak semua negara memiliki base station untuk memungkinkan sistem itu bekerja. Di negara-negara maju, perangkat navigasi AVL digunakan sebagai alat penunjuk jalan.
Mobil-mobil yang dilengkapi dengan perangkat navigasi AVL memiliki komputer yang dilengkapi layar monitor di dashboard, yang secara kontinu menampilkan peta lokasi (digital road map)
sesuai dengan posisi mobil. Dengan demikian, pengendara mobil selalu
mengetahui posisi mobilnya dan mengetahui dengan tepat ke arah mana ia
menuju.
Jadi,
seandainya mobil yang Anda kendarai tengah melintas di Jalan Jenderal
Sudirman, Jakarta Selatan, ke arah Bundaran Hotel Indonesia, dan Anda
ingin pergi ke Restoran Sizzler di Jalan Tanjung Karang No 2, Jakarta
Pusat, maka Anda tinggal memasukkan data itu ke komputer. Selanjutnya,
komputer akan menunjukkan posisi mobil Anda, saat itu, di peta, dan
menunjukkan di mana letak Restoran Sizzler yang Anda tuju.
Bukan
itu saja, komputer juga akan menunjukkan rute yang harus ditempuh. Dan,
pada saat mobil Anda melintas di atas Jembatan Dukuh Atas, komputer
juga akan menginformasikan bahwa sekitar 200 meter lagi, Anda harus
membelokkan mobil Anda ke kiri. Bahkan, jika mobil Anda sampai di
Restoran Sizzler, maka komputer itu akan menginformasikan, “Anda sudah
sampai”.
Akhir-akhir ini, perangkat navigasi AVL yang dilengkapi unit GPS mobile
tidak hanya digunakan sebagai penunjuk jalan saja. Apabila mobil
mengalami kerusakan, maka melalui perangkat navigasi AVL, unit komputer
yang terpasang di mobil secara otomatis akan menghubungi bengkel
terdekat dan menginformasikan kerusakan yang dialami mobil secara rinci.
Demikian pula, jika terjadi kecelakaan. Komputer akan mengirimkan data
mengenai lokasi dan posisi mobil (terbalik, miring, atau melintang),
serta kerusakan yang diakibatkan oleh kecelakaan itu. Mercedes Benz
menyebut sistem itu “TELE-AID”, sedang Ford Motor Company menyebutnya
dengan “Rescue Car”.
ADA empat komponen yang diperlukan agar perangkat navigasi AVL dapat bekerja. Pertama,
satelit GPS. Saat ini, ada 24 satelit GPS yang mengorbit di sekeliling
Bumi, pada ketinggian 7.500 meter, yang mengirimkan data tentang posisi,
dan waktu sepanjang hari dalam kondisi apa pun.
Kedua, unit GPS mobile,
yang dipasang di dalam kendaraan. Alat ini akan melacak keberadaan
satelit GPS, dan menerima kiriman data dari satelit tersebut. Data yang
dikirim dari satelit GPS itu mencakup posisi kendaraan, kecepatan, arah,
dan ketinggian dari permukaan laut (altitude). Satelit GPS juga mengirimkan data tentang waktu dengan ketepatan yang tinggi (precise), karena menggunakan jam atom (atomic clock).
Ketiga, alat telekomunikasi dan jaringan komunikasi, yang akan meneruskan data yang diterima dari satelit GPS ke base station untuk diproses lebih lanjut.
Keempat, base station yang dilengkapi dengan sebuah komputer dan software untuk memproses data dari unit GPS mobile dan mengembalikannya.
Data yang diproses oleh base station antara lain memproses posisi dan laporan yang diterimanya dari unit GPS mobile yang terpasang pada kendaraan. Kemudian mengirimkan kembali data posisi kendaraan lengkap dengan petanya.
Base station secara otomatis juga memproses sinyal yang dikirim komputer mobil melalui unit GPS mobile apabila mobil mengalami kerusakan (mogok). Base station
akan menginformasikan kepada bengkel terdekat mengenai posisi mobil dan
kerusakan yang dialami. Atau menghubungi kantor polisi dan rumah sakit
terdekat apabila mobil mengalami
PERANGKAT navigasi AVL pada awalnya hanya digunakan untuk keperluan militer, khususnya untuk keperluan perang.
Pengalaman
berperang di Vietnam dan di tempat-tempat lain memperlihatkan betapa
seringnya terjadi salah tembak, atau saling serang, karena tiap-tiap
kesatuan militer yang bertempur tidak mengetahui posisinya masing-masing
secara tepat. Dengan demikian, ketika salah satu satuan tempur darat
meminta bantuan dari satuan tempur darat lain atau satuan tempur udara,
posisi yang diberikan hanya berdasarkan perkiraan belaka. Akibatnya,
sering terjadi salah tembak atau saling serang antarsatuan tempur.
Berdasarkan
pengalaman itulah, dicari cara untuk mengatasinya. Dan, GPS dianggap
sebagai jawabannya. Bradford Parkinson, pensiunan perwira Angkatan Udara
Amerika Serikat (AS), yang merupakan salah seorang pengajar di Stanford
University, dianggap sebagai Bapak GPS.
Perangkat
itu, saat ini, dipasang pada hampir setiap kendaraan tempur di darat,
kapal perang di laut, dan pesawat tempur di udara. Dengan demikian,
posisi dari setiap kendaraan, kapal, dan pesawat tempur diketahui secara
tepat, sehingga kemungkinan salah tembak, atau salah serang, bisa
dihindari.
Bukan itu saja, dalam perkembangannya unit GPS mobile
itu dibuat lebih kecil daripada kotak bungkus rokok, sehingga bisa
disimpan dalam saku. Dengan demikian, jangankan posisi pasukan, posisi
seorang prajurit pun bisa dideteksi secara tepat. Saat ini, perusahaan
jam tangan Casio telah mengeluarkan jam tangan yang juga berfungsi
sebagai unit GPS mobile.
Pilot
pesawat tempur AS, Scott O’Grady, adalah salah seorang individu yang
telah merasakan manfaat dari penggunaan GPS. Pesawat tempur yang
dikemudikannya jatuh terkena peluru kendali yang ditembakkan pasukan
Serbia saat ia terbang melintasi Bosnia tahun 1995. Berkat unit GPS mobile
yang dipasangkan di tangannya, ia bisa mengetahui posisinya dengan
tepat dan mengabarkan kepada kesatuannya. Operasi penyelamatannya
dilaksanakan dengan sukses, sebelum ia berhasil ditemukan oleh pasukan
musuh.
Seiring
dengan perjalanan waktu, perangkat navigasi AVL juga diperkenalkan dan
digunakan oleh masyarakat luas. Sebagai hasilnya, saat ini setiap
pengendara mobil bisa mengemudikan mobilnya tanpa perlu takut akan
tersesat. Pengendara juga tidak perlu takut akan terisolir apabila
mobilnya mogok atau mengalami kecelakaan di wilayah yang sepi penduduk.
Kini,
para pemilik armada taksi atau truk dapat dengan tenang memonitor
keberadaan satu per satu taksi atau truknya. Demikian juga dengan
pengelola penyewaan mobil. Mereka dapat dengan mudah mengawasi
pergerakan mobil-mobil yang disewakannya.
Hal
itu pula yang menyebabkan mobil BMW X5 milik Ronaldo yang dibawa lari
perampok dapat dengan mudah diketemukan. Mobil BMW X5 dilengkapi dengan
perangkat navigasi AVL yang harganya sekitar 2.500 dollar AS. Dengan
perangkat itu, pergerakan mobil tersebut sepenuhnya berada di bawah
pantauan base station. Keadaan akan menjadi lain apabila
perampok mobil itu melepaskan kabel aki mobil tersebut, karena dengan
ketiadaan listrik maka perangkat itu tidak dapat berfungsi.
Kemungkinan
seperti itu tampaknya sudah diperhitungkan dan diantisipasi oleh
beberapa produsen mobil terkemuka. Untuk itu, mereka memasang baterai
cadangan pada unit GPS mobile, sehingga perangkat itu tetap
bisa berfungsi, walaupun sistem kelistrikan mobil listrik putus (karena
aki rusak atau kecelakaan), atau dengan sengaja diputus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar